Tuesday, May 9, 2017

Jokowi sebut Indonesia miliki 17. 000 pulau yang perlu pelabuhan

Jokowi sebut Indonesia miliki 17. 000 pulau yang perlu pelabuhan

Berita Hari Ini Kompas - Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia mempunyai 17. 000 pulau yang membutuhkan pelabuhan. Tetapi, baru beberapa kecil yang dapat tercukupi. 

Menurut Berita Hari Ini Kompas, " Oleh karenanya prioritas kami berikanlah, umpamanya disini, di Tapaleo ini jadi prioritas serta telah tiga th. ditangani. Alhamdulillah usai, " kata Presiden waktu resmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka serta Pelabuhan Bicoli seperti diambil dari Pada di Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin (8/5). 

Pelabuhan Laut Wayabuka ada di Pulau Morotai serta Pelabuhan Laut Bicoli ada di Kabupaten Halmahera Timur. 

Presiden Jokowi mengharapkan selesainya pembangunan pelabuhan itu jadi frekwensi kapal yang sandar semakin lebih banyak lagi. " Tadi bisikan ke Menhub (Budi Karya) supaya ada frekunesi kapal yang datang semakin banyak, bukan sekedar disini dua minggu sekali kapal perintis, bila dapat satu minggu sekali, bila dapat lebih lagi jadi satu hari sekali, " berharap Presiden. 

Dalam peluang ini, Presiden sempat juga terlibat perbincangan dengan satu diantara warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, Basir Salasa. Presiden Jokowi memohon respon mengenai pembangunan Pelabuhan Tapaleo ini. 

" Pelabuhan ini berguna tak? Untuk apa setahu ayah?, " bertanya Presiden ke Basir.


Basir menyampaikan pelabuhan begitu berguna untuk bongkar muat barang serta penumpang. " Bongkar muat sembako serta bahan bangunan masuk kesini serta hasil bumi seperti kopra, cengkeh serta pala dapat keluar dari sini, " ungkap Basir yang di ringkas Berita Hari Ini Kompas.

Dia mengharapkan kapal sandar di Tapaleo lebih teratur supaya keperluan warga lebih tercukupi serta harga barang lebih murah. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan kalau pembangunan sarana pelabuhan di semua lokasi Indonesia, terutama lokasi perbatasan tunjukkan keseriusan pemerintah wujudkan program Nawacita dan jadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. 

" Karenanya, Pemerintah selalu meningkatkan potensi kemaritiman serta pembangunan infrastruktur pelabuhan di pulau-pulau terluar, terpencil, serta perbatasan hingga terwujud pemerataan pembangunan, tak kecuali pengembangan serta pembangunan infrastruktur di lokasi Maluku Utara yang sekarang ini diresmikan oleh Presiden, " kata Menteri Budi yang di lansir Berita Hari Ini Kompas.

Menurut menhub, ke depan seperti yang digariskan dalam Gagasan Pembangunan Periode Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, pengembangan lokasi diutamakan untuk kurangi kesenjangan pembangunan lokasi pada Lokasi Barat Indonesia serta Lokasi Timur Indonesia lewat percepatan serta pemerataan pembangunan lokasi dengan mengutamakan kelebihan kompetitif perekonomian daerah berbasiskan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang berkwalitas. 

" Pembangunan infrastruktur pelabuhan mesti dapat mendatangkan kembali negara membuat perlindungan seluruh bangsa, bangun dari pinggir dengan menguatkan daerah serta desa dalam kerangka kesatuan manfaat mendorong produktivitas serta daya saing di pasar internasional, " kata menhub.

No comments:

Post a Comment