![]() |
Kunjungi Saudi, PM Inggris tolak berkerudung untuk emansipasi wanita |
Berita Harian Kompas - Pesawat yang membawa Perdana Menteri Inggris Theresa May berhasil mendarat di Arab Saudi. Negeri Petro Dolar itu jadi negara ke-2 di Timur Tengah yang disambangi politikus dari Partai Konservatif itu.
Ditulis Berita Harian Kompas, Selasa (4/4) tempo hari, walau mendatangi negeri dengan ketentuan syariah ketat, tetapi May menampik untuk kenakan kerudung di kepalanya. Aksi ini dikerjakan sebagai bentuk penolakan atas baju yang dipakai beberapa wanita di negara itu.
Sesudah mendarat di ibu kota Riyadh, May bakal menjumpai Putera Mahkota serta bebrapa petinggi yang lain tanpa ada kain yang menutupi kepalanya. Dia menyebutkan langkahnya itu sebagai usaha untuk mensupport wanita-wanita yang tertekan akibat ketentuan ketat di Saudi.
Aksi May ini melanjutkan jejak beberapa tokoh yang lain, seperti Hillary Clinton serta Michelle Obama. Mereka menampik untuk ikuti ketentuan dimana wanita harus kenakan kerudung.
Menurut Berita Harian Kompas " Begitu utama untuk saya sebagai pemimpin perempuan serta pemimpin pemerintahan Kerajaan Inggris untuk tingkatkan jalinan yang utama untuk kami sebagai negara, untuk keamanan kami serta perdagangan kami di hari esok. Namun saya juga mengharapkan orang lihat saya sebagai pemimpin perempuan, bakal lihat perempuan dapat lakukan suatu hal serta bagaimana perempuan dapat ada di posisi tinggi, " tuturnya di Bandara Amman sebentar sebelumnya terlepas landas ke Riyadh.
Saudi adalah negara konservatif yang mengatur pemakaian baju di ranah umum, dimana beberapa wanita harus kenakan jubah panjang serta menutupi rambut mereka, dan menjaga hukum terbatas yang lain termasuk juga system pengawasan yang membatasi gerakan wanita serta larangan untuk mengemudi. Walau sekian, tamu-tamu asing tidak selamanya melakukan protokol itu.
" Dalam satu pertemuan yang bakal saya lakukan saat ada di Saudi bakal berbarengan dengan wanita, mereka mempunyai menteri wanita. Saya bakal berjumpa dengannya serta mengulas peran yang dia kerjakan, serta pada umumnya kami mendorong orang untuk lihat peran perempuan di orang-orang. "yang dilansir Berita Harian Kompas.
No comments:
Post a Comment