
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, Dadang Heru Kodri mengaku heran melihat fakta mahalnya harga gas industri dalam negeri. Bahkan, harga gas Indonesia masih jauh lebih mahal dibanding Pakistan yang notabenenya tidak punya sumber gas.
Selain itu, Malaysia yang juga mengimpor gas dari Indonesia bisa menjual kepada industrinya dengan harga lebih murah. "Saya merasa aneh itu kenapa Pakistan yang gasnya 100 persen impor tapi harganya murah untuk bahan baku pupuk," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (22/9).
Saat ini, harga gas untuk bahan baku pupuk secara internasional berada di kisaran USD 4 per meter kubik (MMbtu). Dia berharap pemerintah bisa mencari solusi agar harga gas untuk bahan baku pupuk bisa mengikuti harga internasional.
"Jadi kalau dilihat mudah-mudahan pemerintah bisa memahami bahwa keinginan kita bisa disesuaikan dengan harga internasional supaya kita bertanding sama-sama dengan kekuatan yang sama," tuturnya.
"Industri pupuk perlu mendapat harga gas USD 2-USD 4 per MMbtu, di dalam urutan-urutan tadi bahwa harga gas di kita USD 6,26 per MMbtu, lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain," tandasnya.
Berikut perbandingan 5 besar harga gas industri pupuk dari beberapa negara di dunia :
1. Brasil: USD 8 per MMbtu
2. Argentina: USD 7,5 per MMbtu
3. Spanyol: USD 7 per MMbtu
4. Eropa Barat: USD 6,5 per MMbtu
5. Indonesia: USD 6,26 per MMbtu
5 harga gas termurah :
1. Saudi Arabia: USD 0,75 per MMbtu
2. Kuwait: 0,8 per MMbtu
3. Venezuela: USD 1 per MMbtu
4. Libya: USD 1 per MMbtu
5. Gabon: USD 1,5 per MMbtu
No comments:
Post a Comment