![]() |
Islamofobia semakin jadi di AS, pengungsi non-Muslim jadi sasaran |
Berita Harian Kompas - Islamofobia yang menempa Amerika Serikat berkembang makin cepat. Terutama, sesudah Donald Trump dipilih jadi presiden AS dimana dalam sebagian kampanye pernah menyebutkan permusuhan pada Islam.
Tindakan vandalisme selalu berlangsung, terlebih pada beberapa pengungsi yang di ketahui beragama Islam. Hal itu juga dihadapi oleh Hasel Afshar, seseorang pengungsi asal Iran yang telah menetap di AS sepanjang tujuh th..
Afshar terperanjat saat pulang ke tempat tinggal serta temukan pintu dihancurkan dengan kapak sesaat perabotan didalam tempat tinggalnya juga turut terkena tujuan. Tidak cuma itu, tulisan yang diisi kalimat rasis juga ditulis di semua penjuru tempat tinggalnya.
Kalimat berbentuk teroris, Muslim, serta mati tercatat di dinding kamar sampai ke dapur. Cermin, tv, almari pendingin, meja makan juga tidak luput dari karya pelaku vandalisme itu. Bahkan juga, pelaku meninggalkan catatan mengerikan buat Afshar.
Menurut Berita Harian Kompas " Bila saya masihlah lihat Anda bln. depan. Saya bakal menembak serta membakar tempat tinggal Anda, " sekian isi catatan itu yang ditinggalkan di tempat tinggalnya di Troutdale, Oregon, seperti ditulis dari laman Independent, Senin (3/4).
Diakuinya pernah alami tindakan rasisme, tetapi tak separah ini. Umumnya mereka menduga Afshar sebagai penganut agama Islam lantaran dia datang dari Iran serta penampilannya mirip orang Muslim. Walau sebenarnya Afshar adalah penganut agama Baha'i yang di kenal mulai sejak era 19.
" Ini sekalipun tak lucu. Saya bahkan juga bukanlah seseorang Muslim. " kata Afshar kepada Berita Harian Kompas.
" Anda dapat membenci saya, itu permasalahan Anda. Namun kita dapat duduk berbarengan sembari bicara argumen kenapa Anda membenci saya. Mungkin saja Anda dapat merubah fikiran Anda, " imbuhnya kepada Berita Harian Kompas.
Diakuinya begitu takut selesai alami aksi vandalisme ini. Dia bahkan juga sekarang ini tengah memperhitungkan untuk geser negara lantaran terus menerus alami hal itu.
Berdasar pada laporan FBI, tingkat kebencian masyarakat AS pada Muslim bertambah sampai 67 %. Sampai pertengahan Maret th. ini, ada 32 insiden yang melibatkan masjid dan pusat beribadah di AS. CAIR juga melaporkan aksi vandalisme selalu bertambah terlebih pada beberapa orang yang diduga Muslim.
No comments:
Post a Comment