
Berita Harian Kompas Terbaru - Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mohon maaf sesudah memperbandingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Tangan kanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini menyebutkan Hitler tak pernah menggunakan senjata kimia sepanjang Perang Dunia Ke-2.
Ditulis laman The Washington Times, Rabu (12/4), pernyataan itu mengundang pelbagai kecaman dari orang-orang AS, mereka memohon Trump untuk mencopotnya. Tidak mau berlama-lama jadi bahan cacian, Spicer pilih untuk mohon maaf dengan cara segera.
" Saya mohon maaf. Itu yaitu satu kekeliruan, " kata Spicer yang di lansir Berita Harian Kompas Terbaru.
Pernyataan itu keluar waktu Spicer membela ketentuan Trump untuk lakukan serangan rudal ke Suriah, Jumat (7/4) lantas. Aksi itu dikerjakan untuk membalas serangan gas beracun yang diperuntukkan untuk rakyatnya sendiri di Khan Sheikhoun, Propinsi Idlib.
Menurut Berita Harian Kompas Terbaru " Bila anda mempunyai seorang yang pantas dibenci seperti Hitler yg tidak pernah menggunakan senjata kimia, " tuturnya waktu itu.
Hal semacam itu mengundang kecaman dari beberapa jurnalis yang bekerja di Gedung Putih. Mereka berkomentar lewat akun Twitter dimana Hitler malah di ketahui memakai zat kimia beresiko, senjata itu digunakan untuk menghabisi umat Yahudi di camp kematian sepanjang Perang Dunia ke-2.
Spicer waktu itu coba mengklarifikasi pernyataannya, dengan menerangkan maksud kata-katanya yaitu pemakaian senjata kimia sepanjang perang. Tetapi, hal semacam itu tak hentikan beberapa kecaman yang telah terlanjur menghadap pada dianya yang di ringkas Berita Harian Kompas Terbaru.
No comments:
Post a Comment