Monday, April 24, 2017

Sandiaga mencari konsultan jual saham Pemprov DKI di perusahaan bir

Sandiaga mencari konsultan jual saham Pemprov DKI di perusahaan bir

Harian Kompas Berita Ekonomi - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno merencanakan menunjuk konsultan memiliki pengalaman di bagian divestasi dalam pengalihan saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir yakni PT Delta Djakarta Tbk. Argumennya, kehadiran perusahaan lantaran tidak cocok dengan visi misinya dalam memajukan kota Jakarta. 

Menurut Harian Kompas Berita Ekonomi, " Saya bakal tunjuk konsultan yang memiliki pengalaman di bagian divestasi, lantaran perusahaannya sendiri bagus, serta dikelola dengan cara baik. Lantaran tidak cocok dengan visi kami maju kotanya, bahagia warganya, " tutur Sandiaga selesai menghadiri Kongres Ekonomi Umat 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (24/4). 

Sandiaga menyampaikan, kepemilikan saham Pemprov Jakarta pada perusahaan bir adalah satu hal yg tidak layak. Dia menyampaikan bakal meningkatkan ekonomi kerakyatan untuk mendorong perekonomian orang-orang Jakarta. 

" Namun tak layak serta tak strategis satu pemerintah propinsi mempunyai saham di perusahaan yg tidak mengurusi harta hidup orang banyak, " katanya kepada Harian Kompas Berita Ekonomi.

" Kami konsentrasi untuk semakin banyak meningkatkan ekonomi kerakyatan, ekonomi yang berbasiskan UMKM serta kewirausahaan, " imbuhnya. 


Terlebih dulu, Pasangan Anies Baswedan serta Sandiaga Uno punya niat jual saham Pemprov DKI Jakarta pada perusahaan bir di PT Delta Djakarta Tbk. Mereka beralasan, itu butuh dikerjakan karena bukanlah prioritas serta keuntungan didapat dikira tak syariah untuk Jakarta. 

" Bila dapat kita pakai dana hasil penjualan yang lebih bermaslahat buat orang-orang, daripada menanti deviden dari satu investasi yang bebrapa begitu tak syariah, " kata Sandiaga pada merdeka. com, Selasa (24/1) tempo hari malam. 

Sandiaga menjelaskan, kajian itu telah dikerjakan timnya apabila memenangkan Pilgub DKI kelak. Sebab pihaknya akan lebih memprioritaskan biaya Pemprov DKI untuk memajukan pendidikan ataupun ketersediaan lapangan kerja untuk warga. 

" Kepemilikan perusahaan yang menghasilkan minuman keras bukanlah prioritas pembangunan DKI ke depan, serta jauh dari rencana kita untuk mendatangkan kota Jakarta yang menolong serta membela rakyat, " tegasnya yang di ringkas Harian Kompas Berita Ekonomi.

Walau merencanakan jual saham di perusahaan penyalur minuman mengandung alkohol, Sandiaga menyatakan bukanlah bermakna melarang ada minuman keras di Jakarta. Tetapi, pihaknya akan menanti ketentuan DPR. Terlebih beberapa anggota dewan tengah mengulas ketentuan minuman alkohol di Indonesia. 

" Kita kelak perhatikan apa yang jadi ketentuan pastinya bakal kita yakinkan untuk kita patuh dalam koridor hukum, " terangnya yang di lansir Harian Kompas Berita Ekonomi.

No comments:

Post a Comment