Sunday, April 2, 2017

Memasuki gelombang ketiga, dunia kopi Indonesia diharap terus maju

Memasuki gelombang ketiga, dunia kopi Indonesia diharap terus maju
Memasuki gelombang ketiga, dunia kopi Indonesia diharap terus maju
Berita Harian Kompas - Dunia kopi tengah masuk pada gelombang ketiga atau lebih dikenal istilah 'Third Wave Coffee'. Dalam generasi ini para peminum kopi menjadi ingin lebih mengetahui soal kopi diminumnya. Kebangkitan di Indonesia mulai kentara ketika film Filosofi Kopi muncul tahun 2015 lalu.

Salah seorang penikmat kopi, Bobby Adhityo Rizaldi mengaku sangat menyukai kopi pada generasi ini. Banyak orang kini ketika minum sekaligus menelusuri asal muasal biji kopi. Termasuk bagaimana proses penyajian dengan berbagai teknik seduh.

Anggota parlemen berkiprah di Komisi I DPR RI ini mengatakan, menyeduh kopi sudah menjadi sesuatu hal mengasyikkan. Dia mengaku dalam sehari bahkan bisa minum hingga 4 cangkir. "Bila di rumah setiap pagi pasti ritual minum kopi bikinan sendiri, mulai dari giling biji sampai diseduh," kata Bobby kepada reporter Berita Harian Kompas, Sabtu (1/4). 

Biji kopi Indonesia menjadi pilihan favoritnya. Adapun kopi paling disukainya berasal wilayah Sumatera Selatan, sebagai penghasil biji kopi arabica dan robusta pilihan.

Menurut dia, kopi dari daerah itu belum banyak dikenal di kalangan penikmat kopi premium. Padahal secara kualitas merupakan salah satu terbaik di dunia lantaran mempunyai aroma khas.

Untuk itu, politikus asal Partai Golkar ini berharap kopi Sumatera Selatan bisa dikenal lebih luas di Indonesia maupun dunia. Sehingga bisa bersanding dengan jenis kopi, seperti Aceh Gayo, Toraja, Mandailing. Semua nama it sekarang sudah mendunia.

Menurut Berita Harian Kompas "Kopi Sumsel yang saya sukai di antaranya berasal dari Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, dan Kota Pagaralam di Sumatera Selatan, merupakan salah satu kopi terbaik dunia dari Sumatera dengan aroma khas kopi yang kuat," terangnya.

No comments:

Post a Comment