
Berita Harian Kompas Online - Satu diantara pemimpin grup teror Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak dengan pasukan kepolisian di Pulau Bohol. Pemimpin yang diidentifikasi sebagai Joselito Melloria itu tewas berbarengan tiga anggota yang lain di satu pulau resor yang banyak dikunjungi wisatawan.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata, Brigadir Jenderal Restituto Padilla membetulkan momen itu. Padilla menyampaikan, kehadiran Melloria di ketahui dari bocoran masyarakat setempat.
Menurut Berita Harian Kompas Online " Dia memanglah Joselito Melloria. Grup militan itu bentrok dengan pasukan kami di Sitio Lagsing, Barangay Bacani, Clarin, Bohol sekitaran 13. 00. Lalu berlangsung baku tembak, sampai menewaskan Melloria, " tutur Padilla seperti ditulis dari laman Asian Correspondent, Minggu (23/4).
Disamping itu, tiga militan lain tewas waktu baku tembak ke-2 berlangsung pada malam hari. Menurut Gubernur Bohol, Edgar Chatto, grup militan itu sukses ditaklukan lantaran polisi selalu menyerang sampai mereka tersudut. Mereka bahkan juga sudah kehilangan tempat sampai pilih satu gua untuk bersembunyi.
" Saya fikir mereka memakai satu gua sebagai tempat penampungan sesaat di daerah itu, " kata Chatto.
" Kami ketahui kalau grup militan itu telah makin melemah. Terutama persediaan senjata api yang mereka punyai makin menipis hingga mereka tak dapat melanjutkan penyerangan pada pasukan kepolisian, " imbuhnya yang di lansir Berita Harian Kompas Online.
Sebelumnya diyatakan tewas, Melloria berbarengan anggotanya pernah lakukan penculikan di pulau itu. Mereka pilih pulau popular itu untuk mengincar beberapa wisatawan yang datang sepanjang berlibur Minggu Suci.
Seperti di ketahui, grup teror Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak serta Syam (ISIS) itu beroperasi di Filipina Selatan. Tiap-tiap tahunnya mereka menculik beberapa orang serta memenggal beberapa tawanannya. Tidak cuma itu mereka juga keram lakukan pembajakan pada kapal-kapal yang melewati perairan yang bersebelahan dengan Filipina serta Malaysia yang di ringkas Berita Harian Kompas Online.
Pembajakan dikerjakan untuk memohon duit terbusan besar yang lalu mereka pakai untuk menguatkan pasukan dengan senjata-senjata.
No comments:
Post a Comment