
Pemerintah Korea Utara mendeklarasikan tiga hari berkabung untuk menghormati mantan presiden Kuba, Fidel Castro. Tokoh revolusioner tersebut disebut sebagai sahabat Korea Utara. Peringatan berkabung tersebut diungkapkan koran Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara, Rodong Sinmun, Senin (28/11).
"Korea Utara mendeklarasikan masa berkabung selama tiga hari dari 28 hingga 30 November. Bendera setengah tiang akan dinaikkan di wilayah pemerintahan pusat dan berbagai tempat publik, untuk mengenang kematian pemimpin Kuba pada Jumat kemarin di usia ke-90," demikian dikutip dari Rodong Sinmun, dilansir oleh Russia Today.
Pada Minggu pagi, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam sebuah pernyataan menyebutkan Castro adalah teman dekat warga Korea.
"Dia menguatkan kerja sama di semua bidang antara dua partai, pemerintahan dan warga kedua negara dan juga mendukung serta mendorong upaya reunifikasi nasional, hanya dengan menegakkan prinsip revolusioner selama lebih dari setengah abad," ujar Kim lewat pernyataan tertulis.
Hubungan diplomatik Kuba dan Korea Utara terjalin sejak 1960. Castro juga pernah melakukan kunjungan bilateral pada 1986.
Di 2015, Wakil Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel bertemu Kim Jong-un di Pyongyang untuk merayakan 55 tahun hubungan diplomatik mereka. Pada Juli lalu, Kim Jong-un juga menerima mantan wakil presiden keenam Kuba Salvador Valdes Mesa.
No comments:
Post a Comment