Saturday, May 20, 2017

Pemilu Iran jadi pertarungan sengit pada Rouhani serta Raisi

Pemilu Iran jadi pertarungan sengit pada Rouhani serta Raisi

Berita Harian Kompas - Penentuan umum Iran di gelar hari ini, Jumat (19/5). Ini yaitu pemilu pertama yang dikerjakan Iran selesai perjanjian nuklir serta jadi pertarungan sengit untuk dua calon, Hassan Rouhani yang reformis serta Ebrahim Raisi yang konservatif. 

Pemilu kesempatan ini dikira begitu utama untuk memastikan langkah Iran untuk reformasi sosial serta ekonomi, dan keterlibatannya kembali dengan dunia. 

Tempat penentuan nada mulai di buka mulai sejak jam 03. 30 saat Iran. Sejumlah 56 juta warga memiliki hak pilih pemimpin yang pas untuk negaranya. 

Menurut Berita Harian Kompas, " Tiap-tiap orang mesti pilih dalam penentuan utama ini, mereka memberi nada pada awal hari. Nasib negara ditetapkan rakyat hari ini, " papar Pemimpin Paling tinggi Ayatollah Ali Khamenei, seperti ditulis dari Aljazeera. 

Jajak pendapat sendiri bakal ditutup pada 13. 30 saat setempat, walau sekian, pihak berwenang umumnya perpanjang pengambilan suara hingga malam hari. 

Penghitungan nada sendiri bakal diawali tengah malam serta hasil pada akhirnya diumumkan kurun waktu 24 selesai penghitungan usai. 


Sang Presiden, Hassan Rouhani yang kembali ajukan diri dalam pemilu ini dinilai sudah membawa Iran kembali terbuka pada dunia. Dalam pemerintahan terlebih dulu, Rouhani berupaya bangun kembali keadaan ekonomi Iran yang di lansir Berita Harian Kompas.

Dia berupaya membingkai pemilu sebagai kebebasan untuk sipil untuk menyerukan suaranya. Sepanjang kampanye, dia mendorong batas-batas, mengkritik penangkapan pemimpin reformis serta aktivis, dan memohon tubuh keamanan tidak untuk ikut serta dalam pengambilan suara. 

Tetapi, di pemilu ini, Rouhani memperoleh lawan cukup kuat dari Ebrahim Raisi. Dia meletakkan dianya sebagai pembela golongan miskin. Kebalikan dengan Rouhani yang bikin Iran buka diri, Raisi jadi inginkan perpecahan dengan negara Barat. 

Walau sekian, Raisi menyampaikan bakal tetaplah ikuti perjanjian nuklir. Tetapi, ekonomi yang turun jadi senjatanya untuk menunjukkan tidak berhasilnya usaha diplomatik Rouhani. 

" Alih-alih memakai tangan muda yang cakap untuk merampungkan permasalahan (ekonomi), dia (Rouhani) jadi meletakkan ekonomi kita ke tangan orang asing, " seru Raisi yang di ringkas Berita Harian Kompas.

Disamping itu, Rouhani menanggapinya dengan memohon pemilih menghindar garis keras menggantikan tuas diplomatik Iran yang peka. " Satu ketentuan salah dari presiden dapat mengakibatkan perang serta ketentuan benar dapat menyebabkan perdamaian, " ujarnya.

No comments:

Post a Comment