
Berita Harian Kompas - Di dalam pesatnya perekonomian serta kemakmuran yang diperoleh Hong Kong nyatanya ada satu fakta yang buat miris. Beberapa orang miskin mesti ikhlas tinggal bukanlah di ranjang serta beralaskan kasur empuk, namun ranjang yang di buat serupa kandang laiknya hewan piaraan.
Menurut Berita Harian Kompas, Namun tersebut yang dihadapi nyaris beberapa ribu warga miskin serta ketinggalan di kota yang ada dibagian selatan China itu. Mereka bekerja siang serta malam untuk menyambung hidup, namun masih tetap tak dapat membayar cost sewa yang diputuskan beberapa yang memiliki apartemen sampai setinggi langit.
Ini adalah perpanjangan dari krisis perumahan yang tengah berjalan di Hong Kong. Minimnya pembangunan rumah itu bikin harga nya semakin mahal serta semakin tak terjangkau, terlebih warga miskin di kota itu.
Dalam rentang lima th., harga sewa di kota paling makmur itu bertambah nyaris 50 %. Rata-rata untuk menyewa untuk satu kamar per meternya sedikit lebih murah dibanding Kota New York, yaitu sekitaran Rp 18, 2 juta.
Mirisnya lagi, bila dihitung berdasar pada luasnya, kamar berupa kandang itu malah lebih mahal dibanding apartemen biasanya. Untuk ranjang seluas 4, 8 mtr. saja dihargai sebesar Rp 2, 5 juta hingga Rp 2, 5 juta per unit yang di ringkas Berita Harian Kompas.
Tiap-tiap bangunan, tiap-tiap lantai, ada 30 kandang untuk satu kamar di ruang termiskin di kota itu. Kian lebih 200 ribu orang tinggal ditempat yg tidak mencukupi itu, umumnya yaitu pria berumur lanjut dengan pekerjaan kasar.
Beberapa penghuni kandang ini tak dapat memperoleh duit banyak untuk dapat beli tempat tinggal mencukupi serta begitu susah memperoleh perumahan yang disiapkan pemerintah yang di lansir Berita Harian Kompas.
No comments:
Post a Comment