Kelompok pemberontak akhirnya menyerah dalam pertempuran di Kota Aleppo Timur dan sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan pemerintah Suriah. Penyerahan diri tersebut terjadi setelah militer Suriah dibantu Rusia berhasil menguasai sebagian besar wilayah kota tersebut.
Ini merupakan kabar baik, mengingat dulunya hampir seluruh wilayah di kota terbesar Suriah itu dikuasai oleh pemberontak. Pertempuran sengit terus terjadi selama berbulan-bulan lamanya. Warga sipil tak bersalah turut menjadi korban pertempuran tersebut.
Di beritakan kantor berita the Associated Press, Rabu (14/12), Damaskus telah mengonfirmasi kesepakatan evakuasi dan salah satu utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah, Steffan de Mistura telah menyerukan akses langsung kepada mantan para pemberontak mengawasi pembebasan puluhan warga sipil dan tentara oposisi.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan yang sama, Duta besar PBB untuk Rusia, Vitaly Churkin turut membenarkan berakhirnya pertempuran itu. "Berdasarkan informasi terbaru yang kami terima, pertempuran militer di Aleppo Timur sudah berakhir. Pemerintah Suriah telah mengambil alih kembali kontrol atas Aleppo Timur."
"Semua militan, anggota keluarga mereka, dan orang-orang yang terluka dalam pertempuran tersebut sedang dievakuasi melalui koridor yang telah disepakati. Termasuk juga kubu pemberontak dari Provinsi Idlib," tambahnya.
Terbebasnya Aleppo Timur dari kepungan para pemberontak, telah mengantarkan kebahagiaan luar biasa kepada warganya. Warga Aleppo berbondong-bondong turun ke jalan untuk merayakan kemenangan ini. Mereka bahkan melakukan konvoi dengan mobil sambil berkeliling dan membunyikan klakson dan mengibarkan bendera Suriah.
No comments:
Post a Comment